Jakarta, Nusantara Zone - Wakil Katib PWNU Jawa Tengah KH Nasrulloh Afandi memenuhi undangan Safari Dakwah di Sulawesi Selatan akhir pekan kemarin. Safarai Dakwah di Sulsel diisi dengan berbagai acara, Khutbah Jumat dan Pengajian Akbar di Masjid Raya, di Kantor PWNU dan sejumlah pondok pesantren.
"Jumat 5 April saya mengawali aktivitas dengan berkhutbah Jumat di Majid Raya Makassar," katanya kepada NU Online, Senin (8/4) siang ini.
Ia meneruskan, di hadapan ribuan jamaah ia menegaskan bahwa persatuan bagsa di atas segalanya. "Saya mengetuk nurani para elit politik agar mendahulukan kepentinga bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, ya sering terjadi konflik di tengah masyarakat karena berawal dari skenario kepentingan politik elit tertentu," ujar pengurus Pusat Ikatan Sarjana NU (ISNU) itu.
Gus Nasrul, demikian ia sering disapa, mengungkapkan bahwa hari Jumat adalah waktu yang strategis untuk bersatunya umat. Melihat suasana hari Jumat, saat pelaksanaan shalat Jumat, semua Muslimin duduk bersama.
"Saat shalat Jumat, pimpinan, karyawan, pejabat , masyarakat, tidak ada sekat tidak ada jarak, tak terpancar kebencian, semua duduk dengan damai dan tenang," tutur kiai muda di Pesantren Balekambang Jepara, Jateng itu.
Oleh karenanya, sudah semestinya keakraban dan kerukunan yang terjadi saat peristiwa seperti shalat Jumat, diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. "Terutama menjelang even politik besar tahun ini, yaitu Pemilu 17 April 2019 nanti.
Menurut kiai muda yang juga aktif mengisi berbagai seminar itu menambahkan, sebagai warga negara yag baik, setiap individu warga negara Indonesia, harus bisa menyumbangkan dirinya sendiri untuk bisa turut serta ikut menciptakan kedamaiaan dan kerukunan.
"Berawal dari keluarga dan lingkungannya, yang pada giliranya akan menyumbagkan benih persatuan di kancah nasional atau bahkan internasional," harapnya. (Kendi Setiawan)
No comments:
Post a Comment