Sukabumi, Nusantara Zone - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU mengadakan Ngaji Teknologi untuk kelima kalinya setelah sebelumnya digelar di Bogor, Bandung, Majalengka, Garut. Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Fathonah Pasir Malang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin Senin (8/4).
Kegiatan bertema Ilmu Manthiq untuk Penguatan Literasi Publik tersebut diikuti para santri dari 20 pesantren di kabupaten tersebut, di antaranya Al-Masthuriyah, Sunanul Huda, Al-Athiqiyah, Assalafiyah, dan lain-lain.
Jamaluddin Mohammad mengatakan, ilmu manthiq penting dipelajari agar seseorang mampu berpikir dengan runtut dan benar agar dan tidak tidak tersesat ketika menyampaikan sesuatu, baik secara tulisan maupun tulisan.
Pada saat yang sama, dengan ilmu manthiq, sesorang bisa mencerna dengan benar, bahkan kritis terhadap informasi yang disampaikan orang lain.
“Dalam ilmu manthiq ada yang tashawur (narasi) dan tashdiq (verifikasi),” ungkap Jamaluddin Mohammad, kiai muda dari Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon ini.
Idris Masudi mengatakan, ilmu manthiq dipelajari di pesantren-pesantren, tapi belum aplikatif dan memasyarakat. Bahkan, seolah tidak berfungsi ketika berhadapan dengan situasi saat ini di tengah gempuran informasi di media sosial.
“Sehingga ilmu manthiq perlu dihidupkan dan dimasyarakatkan,” katanya.
Pada diskusi dengan beberapa para santri senior dan kiai muda ini juga membahas cara mengaplikasikan ilmu manthiq terkait informasi-informasi di media sosial.
Kegiatan yang berlangsung sehari ini dibuka Subdir Kominfo Maroli J. Indarto. (Abdullah Alawi)
No comments:
Post a Comment