Sleman, Nusantara Zone - Muhammad Mustafied atau biasa disapa dengan Gus Mustafied menyampaikan beberapa hal pada forum kunjungan yang diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat PMII Kentingan Surakarta pada Sabtu (6/4) 2019 di Pesantren Mahasiswa Aswaja Nusantara, Mlangi, Sleman.
"Pertama, terkait mengenai dinamika dan perkembangan PMII di kampus-kampus umum yang sejauh ini masih dalam kondisi stagnan baik dalam pola kaderisasi hingga kuantitas maupun kualitas," paparnya.
Alumnus Fakultas Filsafat UGM tersebut menyatakan bahwasa hal tersebut dapat ditempuh dengan tiga hal pokok, yakni pola rekrutmen, kaderisasi yang masif hingga distribusi anggota maupun kader. "PMII perlu cara yang strategis dalam melakukan pemetaan yang jelas terhadap kondisi masing-masing kampus baik meliputi stakeholder hingga corak dari mahasiswa yang ada," ungkapnya.
Kedua, lanjut salah satu pengurus bidang Kaderisasi Nasional PB PMII 2005-2007 tersebut juga memaparkan hasil riset yang pernah dilakukan pada dekade 2000-an terhadap 13 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yang mana fakta menunjukkan bahwa 53% mahasiswa di setiap kampus dari sampel tersebut memiliki kultur tradisi nahdliyin.
"Hal tersebut relevan untuk dijadikan acuan hingga sejauh ini. Kebanyakan dari mereka punya modal kultur berupa telinga, hidung, dan mata secara epistomologis merupakan Nahdliyin. Maka, tugas PMII adalah bagaimana menemukan formula untuk memaksimalkan perjuangan PMII di setiap kampus," pungkas salah satu instruktur nasional kaderisasi PMII tersebut.
Dalam forum yang berjalan kurang lebih selama lima jam tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan PK PMII Kentingan yang menaungi kampus Universitas Sebelas Maret selain upgrading internal pengurus dan studi banding. (Joko Priyono/Muiz)
No comments:
Post a Comment