Jakarta, Nusantara Zone - Sebagai kader penggerak zakat NU, para peserta Madrasah Amil LAZISNU Pringsewu tidak sekadar tahu akan teori zakat, infak dan sedekah. Mereka membuktikan kesadaran bersedekahnya dengan segera mengambil uang dari dompet masing-masing, lalu memasukkannya ke dalam kotak infak (Koin).
Peristiwa tersebut berlangsung menjelang penutupan Madrasah Amil LAZISNU Pringsewu, di Gedung PCNU Pringsewu, Provinsi Lampung, Sabtu (6/4) malam.
Mula-mula, Manajer Administrasi NU Care-LAZISNU, Nur Hasan; dan Manajer Program NU Care-LAZISNU, Anik Rifqoh mengumumkan bahwa sesuai permintaan Ketua PCNU Pringsewu, H Taufiq Qurrahim, saat pembukaan acara, agar masing-masing MWCNU di Pringsewu, dalam tahun 2019 memiliki mobil ambulans.
Hasan menegaskan, harapan tersebut tidak akan terwujud tanpa kesadaran masyarakat yang dicontohkan oleh para pengurusnya dalam menggerakkan kotak infak (Koin NU).
"Mari kita buktikan kesadaran kita untuk bersedekah," teriak Nur Hasan menyemangati peserta. Ia lalu memasukkan uang ke dalam kotak Koin NU, diikuti Anik Rifqoh.
Para peserta tidak tinggal diam. Mereka terlihat semangat turut menyedekahkan uang mereka. Dari 109 peserta Madrasah Amil, akhirnya terkumpul uang senilai tiga juta rupiah.
Turut menyemangati peserta pada kesempatan tersebut, Sekretaris PCNU Pringsewu, Muhammad Faizin. Pihaknya mengatakan sangat mendukung kegiatan Madrasah Amil NU Care-LAZISNU di Pringsewu.
"Semoga Madrasah Amil ini menumbuhkan militansi pengurus LAZISNU di Pringsewu dalam hikmah serta kiprah sehingga potensi zakat dan sedekah mampu digali kembali," kata Faizin.
Dengan adanya militansi dan profesionlasime para pengurus LAZISNU Pringsewu, lanjutnya, masyarakat dapat merasakan peran LAZISNU di bumi Jejama Secancanan.
Madrasah Amil LAZISNU Pringsewu diikuti para pengurus LAZISNU dari tingkat MWCNU yang ada di Pringsewu. Kegiatan dibuka Ketua PCNU Pringsewu, H Taufiq Qurahim. Kegiatan ini merupakan salah satu program NU Care-LAZISNU di tingkat pusat. (Kendi Setiawan)
No comments:
Post a Comment